Beranda » Blog » Tahapan Pengecoran Beton yang Benar Sesuai SOP dan SNI

Tahapan Pengecoran Beton yang Benar Sesuai SOP dan SNI

Diposting pada 9 April 2021 oleh admin / Dilihat: 7.012 kali / Kategori:

Melakukan Tahapan Pengecoran Beton yang Benar memang seperti mudah, namun apabila tidak tahu caranya bisa jadi hasil pengecoran tidak bagus, mudah retak dan bisa jadi mudah ambruk. Agar kita tidak mengalami hal semacam itu maka kita penting untuk membahas tips pekerjaan cor beton yang benar sesuai standar literatur yang ada di Indonesia.

Sebelumya perlu kita ketahui bersama, seperti apa beton ready mix yang bagus. Karena material ini adalah faktor penting dan paling utama untuk mendapatkan hasil pengecoran yang terbaik. Berikut ciri-ciri beton yang bagus;

  • Kuat
  • Murah
  • Permukaan rata dan halus
  • Datar dan tegak
  • Cepat pembuatanya
  • Tidak keropos atau retak
Tahapan Pengecoran Beton yang Benar Sesuai SOP dan SNI

cor manual

Tips Pekerjaan Pengecoran Ready Mix

Beton Siap Pakai adalah beton yang diproduksi di batching plant yang diaduk dalam suatu mesin pengaduk stasioner dan/atau dalam truk mixer/pengaduk. Kemudian dikirim kepada konsumen beton dalam keadaan segar menggunakan truk mixer dengan kualitas tertentu sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi teknis yang diinginkan oleh konsumen.

Untuk memperoleh mutu beton yang beragam sangat dipengaruhi perbandingan bahannya. Bagi beton kualitas rendah atau sedang, misalnya K 200 hingga K 250 dapat menggunakan metode perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 agregat kasar hingga perbandingan 1 semen : 1,5 pasir : 2,5 agregat kasar.

Sedangkan untuk beton kualitas tinggi seperti K 400 menggunakan metode perbandingan berat dan memerlukan perencanaan khusus. Di sini penggunaan jumlah semen sangat berpengaruh terhadap kualitas beton, karena sebagai perekat material yang lain. Perbandingan bahan dari tiap campuran beton adalah perbedaan jumlah pemakaian semennya, sedangkan volume pasir dan agregat kasar tidak banyak berubah.

Penambahan semen pada campuran beton memang dapat meningkatkan kualitasnya, namun perbandingan penggunaan air dengan semen juga sangat menentukan, selain tingkat kekerasan, bentuk, gradasi, permukaan dan ukuran maksimum dari agregat yang digunakan.

Penggunaan volume air yang berlebihan dapat berisiko menurunkan kuat tekan beton, bleeding, shrinkage/susut, atau terjadinya pemisahan antara agregat kasar dan halus. Namun, untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal, proses pengecoran, pemadatan dan perawatan beton juga harus diperhatikan.

Tahapan Pengecoran Beton yang Benar

  1. Desain struktur harus benar dulu, meliputi dimensi beton dan bahan yang kita gunakan. Karena jika perhitungan strukturnya sudah salah walaupun dikerjakan sebaik apapun juga akan roboh.
  2. Menggunakan material beton sesuai dengan hasil perhitungan batas minimal kuat. misalnya jika sebuah struktur beton bertulang akan kuat jika menggunakan beton K350 jika dalam pengecoran menggunakan K250 maka besar kemungkinan akan terjadi kegagalan struktur.
  3. Bekisting kita persiapkan dengan benar, posisi dan jumlah perancah kita hitung sekuat dan semurah mungkin. Sehingga tidak terjadi kerobohan akibat penyangga tidak kuat, namun tidak terjadi pemborosan karena penggunaan perancah terlalu banyak melebihi kebutuhan.
  4. Papan bekisting atau triplek harus dalam kondisi bersih sebelum kita gunakan. Bekisting bekas seringkali masih tersisa beton lama yang menempel. Hal ini jika langsung kita gunakan sebagai cetakan maka bisa menyebabkan beton keropos.
  5. Pembongkaran bekisting tidak boleh terlalu cepat sebelum beton mampu menahan beban sendiri.
  6. Pembersihan beton tercecer harus kita lakukan langsung saat proses pengecoran berlangsung. Karena membersihkan pada lain waktu berarti beton tercecer sudah mengeras dan akan lebih sulit serta membutuhkan biaya besar.
  7. Jika menggunakan beton Ready Mix maka perlu berkoordinasi dengan perusahaan penyedia beton cor tersebut. Tujuanya untuk memastikan bahwa material beton terkirim pada tanggal dan jam yang telah terjadwalkan. Kemunduran kedatangan material beberapa jam atau bahkan hari bisa mempengaruhi kualitas pekerjaan beton.
  8. Selalu cek ketegakan dan kedataran beton dengan alat ukur seperti water pass atau teodolit.
  9. Untuk pengecoran beton yang menyambung dengan beton lama maka harus menggunakan lem beton. Dan melakukan ketrik beton lama agar menyatu dengan yang baru.

Video Pengecoran

Catatan

  • Melakukan pekerjaan pemadatan saat pengecoran agar cetakan terisi sempurna. Pemadatan bisa menggunakan palu yang kita pukulkan pada bekisting, atau memakai mesin vibrator untuk beton volume besar.
  • Melakukan penyiraman pasca cor beton agar tidak terjadi pengerasan yang terlalu cepat karena hal ini dapat menyebabkan keretakan.

 

Baca juga :

 

Kesimpulan

Demikian ulasan Tahapan Pengecoran Beton yang Benar, semoga bermanfaat. Untuk kebutuhan ready mix dan pompa beton silahkan konsultasikan dengan marketing Kami.

 

Tags:

Bagikan ke

Diposting oleh

indosarana.co.id adalah website resmi CV. Indosarana Gemilang sebuah perusahaan supplier beton readymix & sewa concrete pump.

Tahapan Pengecoran Beton yang Benar Sesuai SOP dan SNI

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Tahapan Pengecoran Beton yang Benar Sesuai SOP dan SNI

Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Rahmat
● online
Idris
● online
Rahmat
● online
Halo, perkenalkan saya Rahmat
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja