Beranda » Blog » Cara Menghitung Volume Besi Beton Bertulang

Cara Menghitung Volume Besi Beton Bertulang

Diposting pada 17 September 2021 oleh admin / Dilihat: 18.719 kali / Kategori:

Beton bertulang adalah kombinasi dari beton serta tulangan baja, yang bekerja secara bersama-sama untuk memikul beban yang ada. Tulangan baja akan memberikan kuat Tarik yang tidak dimiliki oleh beton. Berikut adalah ulasan mengenai Cara Menghitung Volume Besi Beton Bertulang.

Di indonesia, banyak ragam sistem struktur yang dibentuk dengan menggunakan beton bertulang, antara lain bangunan gedung, turap beton, jembatan, terowongan, saluran gorong-gorong beton dan masih banyak lagi yang lainnya.

Prinsip dasar desain beton bertulang adalah untuk menerima momen lentur, momen puntir, gaya aksial, gaya geser atau kombinasi dari gaya-gaya tersebut. Desain ini berlaku untuk semua jenis struktur berbagai bangunan selama diketahui gaya dan momen serta bentang dan dimensi setiap elemen desain.

 

Baca juga : Harga Cor Beton Bertulang Per M3

 

Fungsi Struktur Beton Bertulang

Struktur beton bertulang memiliki fungsi yang dapat digunakan pada beberapa model konstruksi seperti balok
beton, tulangan beton, kolom beton hingga plat beton. Penjelasan sistem tersebut secara rinci adalah sebagai berikut.

1. Tulangan

Tulangan beton pada beton berulang dapat berupa besi polos maupun besi ulir. Dalam sebuah gambar kerja ada dua notasi utama dalam menjelaskan jenis besi dan besar diameternya yang digunakan dalam sebuah beton bertulang. Notasi berupa tanda Ф digunakan untuk besi jenis besi polos, sedangkan notasi D (huruf D kapital) digunakan untuk notasi penggunaan besi ulir.

Contoh penulisan di dalam sebuah gambar kerja semisal 2Ф12 berari memiliki arti bahwa gambar tersebut berupa beton bertulang dengan tulangan besi polos berjumlah 2 dengan diameter 12mm. Notasi 5D20 berarti beton bertulang dengan 5 batang besi ulir berdiameter 20mm. Notasi lain adalah Ф14 – 200 yang memiliki arti beton bertulang dengan batang besi polos berjarak 200mm.

2. Plat

Struktur plat beton yang menggunakan beton bertulang adalah struktur yang tipis berupa bidang yang memiliki arah horizontal dengan beban kerja yang berarah tegak lurus. Plat beton bertulang umumnya digunakan untuk bagian dari lantai bangunan dan lantai atap sebuah gedung.

Selain itu juga dapat digunakan sebagai lantai jembatan maupun lantai dermaga. Beban yang bekerja pada plat lantai diperhitungkan terhadap beban gravitasi.

3. Balok

Balok beton pada sistem beton bertulang adalah berfungsi untuk menahan tegangan tekan dan tegangan tarik yang disebabkan adanya beban lentur pada balok tersebut. Maka sifat beton yang tidak cukup mampu menahan tegangan tarik itulah yang menyebabkan sistem beton bertulang ini ditambahi dengan tulangan baja di tempat tegangan tarik tersebut bekerja.

Selain kebutuhan akan gaya lentur, dalam sistem beton bertulang juga perlu memperhatikan kapasitas geser, retak, defleksi dan panjang penyaluran yang perlu sesuai dengan persyaratan.

4. Kolom

Bagian kolom beton pada beton bertulang adalah umumnya berbentuk bujur sangkar, persegi panjang ataupun bulat. Posisi penulangan pada kolom beton dapat dilakukan secara simetri ataupun mengelilingi tiap sisinya. Metode pemasangan tulangan di bagian bawah kolom adalah dibengkokkan ke bagian dalam terlebih dahulu dan dijadikan stek dengan panjang kurang lebih 40 kali diameter tulangan.

Dalam sebuah desain umumnya pembahasan mengenai desain dan analisis struktur dilakukan secara terpisah, namun khusus untuk beton bertulang pembahasan harus dilakukan secara satu kesatuan siklus.

Hal ini dikarenakan sistem struktur beton bertulang adalah sistem struktur statis tak tentu yang mana penampang elemen harus ditetapkan terlebih dahulu saat analisis saat sebelum dilakukan penentuan desain akhir.

Demikianlah pembahasan kita seputar pengertian dan fungsi – fungsi struktur beton bertulang. Semoga pembahasan kita kali ini dapat bermanfaat untuk Anda.

Tahapan-tahapan pekerjaan beton bertulang secara umum ada delapan tahapan yang merupakan saling keterkaitan satu sama lainnya. Tahapan tersebut memiliki waktunya masing-masing.

Setiap bagiannya harusnya menjadi keseragaman sehingga terjadi ikatan kuat dan saling menjepit bagian yang lain. Jika tahapan ini tidak di ikuti maka akan terjadi kerusakan dari yang terkecil hingga yang fatal.

Menghitung Volume Besi Per M3 Beton Bertulang

Dalam Sebuah kegiatan pembangunan perumahan salah satu hal yang paling sulit dilakukan oleh mereka yang awam adalah cara menghitung volume material yang dibutuhkan secara tepat dan efisien.

Pada kesempatan kali ini saya mencoba membahas mengenai perhitungan volume besi tulangan pada tiap m3 beton (satuan yang biasa digunakan untuk volume beton bertulang adalah m3).

Contoh

Dimensi beton 15/20 cm dengan rincian penulangan :

  • tulangan 4 diameter 12 ( tulangan utama )
  • tulangan diameter 6 jarak 20 cm ( tulangan beugel )

Secara prinsip kita harus bisa menterjemahkan volume 1 m3 beton dengan ukuran 15/20 cm. 1 m3 beton = 1/(0.15×0.2) m ( panjang beton 1 m3, dimensi 15/20 ) = 33 ,33 m dibulatkan 34 m. Asumsi yang digunakan panjang 1 lonjor besi = 12 m. panjang besi tulangan yang dibutuhkan :

Besi tulangan Utama

  • panjang Besi diameter 12 = 4 bh x ( 34 m – 0,02 m ( selimut beton )) = 4 x 33,98 = 135,92 m
  • panjang besi dalam lonjor = 135,92/12 = 11,33 ljr
    berat besi 12 per-lonjor = 0,074x12x12 = 10,66 kg/ljr ( bisa dengan menggunakan tabel besi tulangan )
    (reff. perhitungan praktis berat besi per-lonjor = analisa harga satuan dan rencana anggaran biaya )
  • jumlah berat besi 12 dalam 1 m3 ukuran 15/20 = 10,66 kg/ljr x 11,33 ljr = 120,74 kg

Besi tulangan beugel

  • jumlah beugel dengan jarak 20 cm sepanjang 34 m beton bertulang = 34 m / 0.2 m = 170 bh beugel
  • Perhitungan panjang beugel pada beton dimensi 15/20.

Perhitungan

  • selimut beton = 1,5 cm ( satu sisi ) = 3 cm ( dua sisi )
  • panjang 1 beugel [ (15-1,5×2)x2 sisi + (20-1,5×2)x2 sisi ] = 12×2 + 17×2 = 24 + 34 = 58 cm
  • pembengkokan tulangan 5 cm x 2 = 10 cm
  • Panjang total 1 beugel = 58 + 10 = 68 cm = 0,68 m
  • berat besi 6 per-lonjor = 0,074x6x6 = 2,66 kg/ljr ( bisa dengan menggunakan tabel besi tulangan )
  • jumlah panjang total = 0,68 m x 170 bh = 115,6 m/12 = 9,63 ljr
  • berat beugel total = 9,63 ljr x 2,66 kg/ljr = 25,63 kg

Jumlah berat besi total dalam 1 m3 beton ukuran 15/20 = 120,74 + 25,63 = 146,37 kg/m3

Demikian contoh sederhana yang mungkin bisa digunakan untuk memahami perhitungan kg besi dalam 1 m3 beton bertulang.

 

Baca juga : Harga U Ditch Beton Precast Saluran Beton

 

Kesimpulan

Sekian ulasan Cara Menghitung Volume Besi Beton Bertulang. Untuk kebutuhan ready mix untuk pengcoran beton bertulang silahkan konsultasikan pada marketing Kami melalui layanan kontak yang telah disediakan.

 

Tags:

Bagikan ke

Diposting oleh

indosarana.co.id adalah website resmi CV. Indosarana Gemilang sebuah perusahaan supplier beton readymix & sewa concrete pump.

Cara Menghitung Volume Besi Beton Bertulang

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Cara Menghitung Volume Besi Beton Bertulang

Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Rahmat
● online
Idris
● online
Rahmat
● online
Halo, perkenalkan saya Rahmat
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja