Beranda » Blog » Mengenal Sloof Dalam Bangunan dan Metode Pengerjaan Sloof

Mengenal Sloof Dalam Bangunan dan Metode Pengerjaan Sloof

Diposting pada 26 April 2023 oleh admin / Dilihat: 6.772 kali / Kategori:

Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Fungsi lain yang tak kalah penting dari sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh.

Oleh karenanya, sloof bisa dibilang berfungsi untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut duduk pada struktur yang kuat agar tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi retak atau pecah. Mau cari rumah dengan kualitas bangunan yang baik?

Berdasarkan penempatannya, ada dimana letak sloof? Kebanyakan kasus di lapangan sloof terletak di atas tanah yang padat atau diletakkan di atas pondasi pasangan batu. Pada kondisi sloof bertumpu di atas pasangan batu, sloof tidak hanya memikul beban sendiri dan beban dinding di atasnya, namun juga memikul beban kolom.

Hal ini dikarenakan sloof yang bertumpu di atas pasangan batu terikat dengan kolom-kolom yang memikul beban dari struktur atas. Beban-beban tersebut diteruskan ke pasangan batu yang terletak di bawah sloof.

Sementara itu, merujuk penjelasan di Quora, penempatan yang benar untuk sloof adalah bergantung dari fungsi balok di satu bangunan. Jika balok pengikat digunakan untuk menghubungkan dua pondasi (untuk mendistribusikan beban eksentrik dari satu pondasi ke pondasi lainnya) maka balok tersebut harus ditempatkan pada tingkat pondasi.

Akan tetapi, jika balok pengikat digunakan untuk mengurangi panjang kolom yang tidak disangga, atau sebagai balok perata untuk bertindak sebagai penopang dinding/partisi antara dua kolom, maka balok tersebut ditempatkan di dekat permukaan.

Baca : Harga Borongan Pembuatan Sloof

Fungsi Sloof

Fungsi dari sloof adalah penopang dinding atau bagian partisi lainnya dan sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh.

Sloof sangat penting dalam struktur bangunan, yakni bertindak sebagai balok pengikat yang berguna untuk menahan semua tegangan akibat eksentrisitas elemen vertikal (kolom) pada pondasi suatu bangunan.

Sloof juga berfungsi sebagai elemen pengikat untuk mengurangi panjang kolom yang ditumpu dengan tanpa penyangga. Selain itu, fungsi terakhir dari sloof adalah penopang dinding atau bagian partisi lainnya, serta sebagai elemen pengikat untuk melindungi penurunan antara pondasi dan strata.

Oleh karenanya, tujuan pemakaian sloof adalah tak lain guna menahan beban yang ada di atas pondasi seperti dinding, jendela, kusen untuk di salurkan ke ujung-ujungnya atau ke bagian pondasi sehingga pondasi tidak langsung menerima beban dari atas. Berikut sejumlah fungsi dari sloof, diantaranya :

  • Sloof tidak menerima beban lantai dan bertindak sebagai elemen length-breaking untuk kolom, dalam kondisi di mana lantai berada pada tingkat yang lebih tinggi dari ketinggian umum.
  • Sloof membawa kompresi aksial
  • Mentransfer beban kasau (kayu/bambu) ke kolom
  • Menghubungkan pondasi kolom atau tiang pancang
  • Menahan tulangan longitudinal pada posisi semula ketika beton dicor
  • Menjaga pijakan menyebar di posisinya masing-masing saat ada gempa bumi
  • Sloof berfungsi sebagai grade beam yang mendistribusikan kembali beban vertikal melalui momen dan geser pada saat terjadi penurunan
  • Sloof berfungsi sebagai pijakan untuk menopang dinding dalam atau luar
  • Berfungsi sebagai grade beam di atas pondasi tiang untuk menyambung tiang-tiang dan menopang bangunan di atasnya.

Baca juga : Harga Borongan Dak Per Meter

Jenis-jenis Sloof

Beton bertulang merupakan material sloof yang ideal digunakan pada bangunan rumah tidak bertingkat. Seperti telah dijelaskan di atas, tujuan utama pembuatan sloof adalah guna mengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah misalnya saat ada gempa bumi, maka dinding tidak mudah roboh.

Begitu pentingnya peran sloof khususnya pada bangunan bertingkat, maka material yang digunakan pun harus yang teruji. Lalu apa saja jenis-jenis sloof?

1. Besi

Jenis sloof yang pertama adalah besi. Untuk menggunakan sloof besi, diperlukan besi tulangan dan pokok dan cincin alias sengkangnya dengan komposisi yang tepat.

2. Kayu

Jenis sloof yang kedua adalah kayu. Sloof kayu bisa digunakan pada bangunan rumah adat seperti rumah panggung. Sloof berfungsi sebagai elemen pengikat untuk mengurangi panjang kolom yang ditumpu dengan tanpa penyangga.

Selain itu, fungsi terakhir dari sloof adalah penopang dinding atau bagian partisi lainnya, serta sebagai elemen pengikat untuk melindungi penurunan antara pondasi dan strata.

3. Batu Bata

Sedangkan batu bata sebagai material sloof diklaim kurang kokoh, meski batu batu memang bagus untuk struktur dinding. Alasannya, batu bata memiliki sifat lembap sehingga kurang mumpuni untuk menyangga beban di atas pondasi.

4. Beton Bertulang

Beton bertulang merupakan material sloof yang ideal digunakan pada bangunan rumah satu lantai yang mengusung pondasi batu kali. Jenis sloof beton bertulang acapkali digunakan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.

Baca juga : Harga U Ditch Jakarta Terbaru

Metode Pengerjaan Sloof

Pengerjaan sloof sebaiknya diserahkan kepada ahlinya yakni tukang bangunan. Namun sebagai ilmu tambahan, setidaknya ketahui bagaimana metode pengerjaan sloof yang tepat agar rumah idaman Anda benar-benar dibangun sesuai rancangan yang maksimum. Berikut adalah langkah-langkah pengerjaan sloof;

Setelah pondasi batu kali selesai dan kolom cakar ayam telah dicor, selanjutnya buatlah anyaman sloof langsung diatas pondasi. Hal ini lantaran besi sloof harus masuk kepada tiang kolom sehingga membentuk ayaman. Besi yang biasa digunakan untuk sloof biasanya berukuran 8 mm ke atas. Semakin besar, semakin kuat.

Setelah anyaman sloof berhasil dibuat, buatlah papan bekisting untuk sloof. Cara pembuatannya adalah ambil dua buah papan bekisting dan satukan dengan kayu kaso. Jarak lebar antara papan bekisting adalah sebesar bata yang akan digunakan. Bahkan para tukang biasanya langsung mengambil bata saat pemakuan papan beskisting.

Jika papan bekisting telah dibuat, simpanlah papan bekisting diatas pondasi batu kali. Posisi besi sloof harus ditengah papan bekisting, sehingga coran bisa menutupi besi sloof. Pergunakan juga papan kaso untuk menyetel posisi papan bekisting sloof dan gunakan pula kertas bekas pembungkus semen untuk menutup celah sehingga coran sloof tidak keluar.

Setelah papan bekisting dipasang, selanjutnya adalah membuat coran. Takarannya adalah 1:2:3. Satu untuk semen, dua untuk split dan 3 untuk pasir. Pergunakan air secukupnya. Di lapangan takaran air biasanya cukup encer, dengan maksud beton yang encer akan bisa mengisi ruang-ruang sloof sehingga hasilnya akan lebih mulus.

Saat coran masuk kepada papan beksiting sloof pergunakan palu dari kayu untuk diketuk-ketuk. Pergunakan pula besi untuk ditusuk-tusuk gunanya agar coran memasuki setiap ruang dari sloof. Diamkan selama satu sampai 3 hari dan papan bekisting sloof bisa dibuka dan hasilnya bisa dilihat sendiri.

Penutup

Demikian mengenai Mengenal Sloof Dalam Bangunan dan Metode Pengerjaan Sloof. Untuk informasi harga beton ready mix untuk pengecoran sloof hubungi marketing Kami.

 

Tags:

Bagikan ke

Diposting oleh

indosarana.co.id adalah website resmi CV. Indosarana Gemilang sebuah perusahaan supplier beton readymix & sewa concrete pump.

Mengenal Sloof Dalam Bangunan dan Metode Pengerjaan Sloof

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Mengenal Sloof Dalam Bangunan dan Metode Pengerjaan Sloof

Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Rahmat
● online
Idris
● online
Rahmat
● online
Halo, perkenalkan saya Rahmat
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja